BANDA ACEH – Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, Askhalani, mendesak jaksa penuntut umum (JPU) mengusut koordinator pokok-pokok (pokir) dan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh yang disebutkan terdakwa kasus dugaan korupsi beasiswa dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Tindak Pidana Korupsi Banda Aceh.
“Ini harus dilakukan. Sebab dalam sidang telah dibongkar nama-nama yang diduga kuat terlibat, sehingga hal ini harus diusut,” kata Askhalani kepada AJNN, Jumat, 7 Juni 2024.
Askhalani mengatakan pengakuan terdakwa kasus dugaan korupsi beasiswa, Suhaimi, dalam sidang kemarin menjadi bukti untuk hakim meminta JPU melakukan penyelidikan kepada orang-orang tersebut. Supaya dugaan tersebut dapat dipertanggung jawab secara hukum.
Sebelumnya, Iskandar Usman Al Farlaky mengaku tidak memiliki koordinator dalam penyaluran beasiswa. Tetapi Suhaimi membatahkan hal tersebut. “Artinya koordinator Iskandar Usman Al Farlaky itu ada,” ujar Askhalani.
Menurut Askhalani, fakta persidangan tersebut menjadi alat bukti yang cukup. Karena keterangan ini diberikan Suhaimi usai disumpah.
Selain itu, kata Askhal, pengakuan Suhaimi dalam sidang menunjukan bahwa kepolisian daerah Aceh tebang pilih dalam menetapkan tersangka. Untuk itu, ia meminta jaksa mengusut kasus ini hingga tuntas.
Sebelumnya diberitakan, Terdakwa kasus korupsi Beasiswa Pemerintah Aceh 2017, Suhaimi, mengaku diajak Munazir Khalis, koordinator anggota DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky bersekongkol dalam korupsi program beasiswa.
Hal tersebut dibeberkan Suhaimi saat menjadi saksi untuk terdakwa Dedi Safrizal dalam sidang kasus korupsi beasiswa 2017 di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Banda Aceh, Kamis, 6 Juni 2024.
“Pada tahun 2016, saya ditawarkan program beasiswa oleh Munazir Khalis, koordinator dari Iskandar Usman Al Faraki, karena dia tahu bahwa Dedi Safrizal memiliki banyak utang saat itu,” kata Suhaimi dalam persidangan.
Selanjutnya, hakim bertanya nama-nama koordinator serta anggota DPRA pemilik pokir yang juga mengajukan nama-nama penerima beasiswa tahun 2017.
“Yang saya tahu, Munazir Khalis koordinator dari Iskandar Usman Al Faraki, Khairul Bahri koordinator dari Rusli (anggota DPRA) dan Darma koordinator Muhammad Saleh (anggota DPRA),” kata Suhaimi.***
Salinan ini telah tayang di https://www.ajnn.net/.