Banyak Retak dan Belum Difungsikan, GeRAK Aceh Barat Sorot Proyek RSJ dan Panti Rehap

MEULABOH, METROPOLIS.Id Proyek pembangunan fisik dan mobiler di Rumah Sakit Jiwa dan Panti Rehab Aceh Barat Gerakan Anti Korupsi (GeRAK).

Pasalnya, proyek pembangunan yang berada di Desa Beuregang, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat itu banyak yang rusak dan retak.

Koordinator GeRAk Aceh Barat, Edy Syahputra mengatakan, bangunan yang menghabiskan dan APBK hingga miliaran rupiah itu belum difungsikan. Namun, pihaknya menemukan sejumlah kerusakan pada proyek itu.

Koordinator GeRAk Aceh Barat, Edy Syahputra

“Bangunan tersebut terkesan cileut-cileut (asal-asalan),” kata Edy, Kamis (23/7/2020) dalam siaran pers yang diterima metropolis.id.

Pernyataan itu, kata Edy, dikeluarkan setelah pihaknya melakukan peninjauan dan hasil temuan tim pansus DPRK Aceh Barat di lapangan usai mendapat laporan dari masyarakat.

“Hasil verifikasi atas laporan tersebut, kami menemukan sejumlah pekerjaan konstruksi tersebut, kini rusak, retak dan juga kemudian dinding pagar yang dibangun sudah ambruk atau roboh, bahkan catnya sudah mulai terkelupas,” katanya.

Selain itu, sambung Edy, pagar besi (pintu utama) yang dibangun untuk RS NAPZA sudah mulai patah, begitu juga pembangunan pagar besi RSUJ yang sudah mulai copot dan bahkan kawat yang dipasang di atas pagar sudah mulai berkarat.

“Dugaan kami, barang untuk kawat berduri (RSUJ), pintu besi utama pagar (RS NAPZA) tidak sesuai dengan syarat spesifikasi kontrak,” sebut Edy.

“Yang mencengangkan, temuan kami di lapangan jika mobiler di RSUJ sudah  mulai berkarat, dan bahkan kaki kursinya banyak yang rusak,” tambah edy.

Edy merincikan, total pagu anggaran untuk keempat item pekerjaan di tahun 2019 tersebut  sebesar Rp 6.095.000.000. Proyek itu berada di bawah satuan kerja Dinas Kesehatan Aceh Barat.

Rinciannya, kata dia, untuk pagu anggaran Pengadaan Mobiler RSUJ sebesar Rp 1, 9 miliar lebih. Kemudian untuk Pembangunan RS NAPZA dengan pagu anggaran Rp.970 juta dengan sumber dana Otonomi Khusus Kabupaten/Kota.

Kemudian untuk Pembangunan Pagar RSUJ dengan pagu anggaran Rp.1, 450 miliar. Dan untuk Pembangunan Mess RSUJ dengan pagu anggaran yaitu Rp.1, 700 miliar.

Selain menemukan kerusakan, kata Edy, akibat belum difungsikan bangunan itu kini telah menjadi kandang hewan ternak milik warga.

 “Seperti di gedung RS NAPZA Aceh Barat yang sudah dipenuhi dengan lumpur dan juga kotoran hewan ternak. Seharusnya, dinas “peka” dan peduli terhadap gedung yang sudah menelan biaya mencapai miliaran rupiah. Kita juga mendesak agar pemerintah melalui dinas terkait tidak membiarkan gedung tersebut terbengkalai dan seperti menjadi kawasan tempat hewan ternak “bermain-main” dengan lumpur,” kata Edy.

“GeRAK Aceh Barat, juga mendorong eksekutif dan legislatif dalam proses perencanaan dan pengalokasikan anggaran benar-benar yang menjadi skala prioritas di Aceh Barat,” pungksa Edy.