BANDA ACEH – Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, Askhalani memberikan motivasi melawan korupsi kepada 67 pemuda dari seluruh Indonesia yang mengikuti Anti Coruption Youth Camp oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Hanya ada satu kata terhadap perilaku korupsi, lawan lawan dan lawan,” teriak Askhalani menyemangati peserta Youth Camp di Sabang, Selasa (18/10) malam.
Pengcacara mudah ini juga menceritakan bagaimana awal pihaknya dalam membangun gerakan sosial anti korupsi di Aceh hingga sampai berhasil membentuk beberapa beberapa komunitas di bawahnya yang juga fokus melakukan gerakan melawan korupsi serta pencegahan terhadap korupsi.
Bukan hanya itu, lanjut Askhalani, konsennya GeRAK Aceh terhadap isu-isu korupsi tersebut dapat membuahkan hasil sehingga berdirinya Sekolah Anti Korupsi Aceh (SAKA) yang fokus memberikan pendidikan antikorupsi untuk seluruh elemen masyarakat, baik itu mahasiswa, masyarakat dan bahkan sampai Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga belajar di sekolah antikorupsi tersebut.
“SAKA akan selalu ada sampai kapanpun. Dan saya menyarankan, bangunlah komunitas anda atas dasar kepedulian sosial bukan karena uang, maka apapun itu yakinlah akan berhasil,” harap Askhalani yang juga putra asli Kabupaten Aceh Barat Daya itu.
Askhalani berharap seluruh pemuda harus memulai dan melawan korupsi melalui gerakan sosial yang harus dibangun, sehingga sedikit demi sedikit korupsi dapat dicegah. Dan GeRAK juga sudah mendirikan Solidaritas Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Aceh.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah Anti Korupsi Aceh, Mahmuddin juga memaparkan proses awal terbentuknya SAKA, dan gerakan pendidikan disekolah tersebut, sehingga telah mempunyai ratusan alumni, bahkan banyak dari alumni SAKA itu juga telah mampu membangun gerakan sosial antikorupsi didaerahnya masing-masing.
“SAKA terus membangun pendidikan antikorupsi sampai kapanpun,” jelas Mahmuddin.
|AJNN