SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dan Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah telah manyampaikan capaian 100 hari kerja di gedung serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Jumat (13/10/2017).
Dalam kesempatan itu, setidaknya ada 12 program yang disampaikan Irwandi-Nova dan diklaim sebagai capain arau terobosan keduanya dalam 100 hari kerja menahkodai Pemerintah Aceh.
Ketiga program itu adalah, bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
(Baca: 100 Hari Kerja, Irwandi-Nova Diingatkan Soal Kualitas Pembangunan Ruas Jalan Tembus)
Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh menilai, 100 hari perjalanan pemerintahan di bawah kepemimpinan Irwandi-Noval bukan menjadi satu ukuran yang dapat diukur secara merata terhadap perencanaan pembangunan.
“Akan tetapi dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk melihat arah dari perencanaan pembangunan Pemerintah Aceh ke depan,” kata Koordinator GeRAK, Askhalani kepada Serambinews.com, Jumat (13/10/2017).
Berdasarkan hasil fakta saat ini di 100 hari pertama kerja, ada beberapa catatan menurut GeRAK yang dapat dijadikan rumusan perbaikan untuk pemerintah Aceh ke depan.
Pertama, Pemerintah Aceh harus segera fokus perbaikan pada layanan publik bidang kesehatan.
Kepentingan perbaikan akses layanan ini sangat penting segera dilaksanakan karena hingga saat ini cukup banyak poblematika tentang layanan kesehatan bagi masyarakat aceh yang belum optimal berjalan dengan baik,
Tugas berat selanjutnya dari pemerintah Aceh yang belum tertangani secara baik adalah persoalan korupsi yang masih menjerat di birokrasi pemerintah Aceh.
(Baca: Irwandi-Nova Papar Capaian 100 Hari)
“Hasil temuan sejak tahun 2010-2017 banyak perizinan bidang pertambangan dan perkebunan yang berpotensi korupsi,” kata Askhalani.
Oleh sebab itu, kata Askhalani, sepertinya Pemerintah Aceh harus berjibaku secara kuat untuk mewujudkan mimpi menyejahterakan masyarakat Aceh. (*)
Sumber : Serambi Indonesia