Pengelolaan Keuangan Tidak Tepat Jadi Penyebab Gaji ASN Terlambat Dibayar

Koordinator GeRAK Aceh, Askalani terkait masalah daerah di Aceh yang belum membayar gaji ASN hingga hari ini. Hal itu diungkapkannya dalam program ‘Serambi Spotlight’ yang tayang secara langsung di Youtube dan Facebook Serambinews.com, Kamis (11/1/2024), dipandu oleh News Manager Serambi Indonesia, Bukhari M Ali.

SERAMBINEWS.COM – Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, Askalani mengatakan, penyebab gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) terlambat dibayarkan karena pengelolaan keuangan yang tidak tepat, baik dari segi perencanaan atau komitmen politik.

Peristiwa gaji terlambat dibayarakan ini dirasakan oleh ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Bireuen.

Hingga Kamis (11/1/2024), para ASN belum menerima gaji mereka.

Kondisi ini tentu saja mengundang kekecewaan yang mendalam bagi ASN setempat.

“Ini mengejutkan kita. Dalam logika, tidak mungkin gaji ASN ini tidak mampu dibayar karena setiap tahunnya pemerintah sudah merencanakan dari Dana Alokasi Umum (DAU) yang ditransfer ke daerah untuk pembayaran hak bagi ASN,”

“Kalau ada daerah yang timbul dampak baru (belum membayar gaji ASN), artinya ada pengelolaan keuangan yang tidak tepat,” ungkap Askalani dalam program ‘Serambi Spotlight’, Kamis (11/1/2023).

Program yang mengangkat tema ‘Mengapa Gaji ASN Bisa Terlambat Bayar?’ ini dipandu oleh News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali, yang disiarkan secara live di Youtube dan Facebook Serambinews.

Askalani menilai, ada sedikit ‘keunikan’ yang terjadi di Aceh pasca tidak digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 2022 lalu.

“Hampir semua kabupaten/kota, kecuali Subulussalam dan Pidie Jaya, yang diisi oleh pelaksana jabatan (Pj),” paparnya.

Sehingga, kata dia, kepala daerah yang diisi oleh pejabat definitif ini menimbulkan dampak sosial dan politik, pengambilan kebijakan hingga penganggaran daerah.

“Pada level ASN kalau haknya belum terbayarkan sampai Kamis hari ini, itu dampaknya pajang sekali,” ujarnya.

Menurut Askalani, efek yang pertama timbul dari belum dibayarkannya gaji ASN ini ada pada layanan publik.

Tentunya, karena hak mereka tidak dipenuhi semangat kerja untuk melayani akan menurun.

“ASN itu sangat bergantung dari gaji,” terangnya.

Dikatakannya, kewajiban negara untuk membayar gaji ASN paling telat setiap tanggal 2.

Ketika sampai hari ini, Kamis (11/1/2023) ada yang belum dibayarkan, mereka akan cemas dalam 10 hari masa kerja tersebut.

“Ini yang tidak diperhatikan oleh banyak pimpinan. Mereka merasa ini bukan sesuatu yang berdampak negatif,”

“Seharusnya ini mendapat prioritas agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi pemerintahan,” paparnya.

Askalani menilai, persoalan apa yang terjadi di Kabupaten Bireun ini sangat riskan dan berdampak langsung bagi kinerja level bawah.

Sehingga hal pertama yang dilakukan adalah dengan langkah cepat yang harus diambil oleh Pj Bupati Bireuen.

“Tapi kalau ini masih membutuhkan waktu, kemudian dilama-lamakan hingga tanggal 15. Menurut saya ini sudah tidak bisa ditolerir dan tidak sehat,” ujarnya serya meminta kepada eksekutif dan legislatif untuk membangun relasi sehingga tidak menimbulkan kekacauan baru.

Disisi lain, Askalani berpesan kepada daerah-daerah dengan kemampun keuangan terbatas diharapkan dapat melakukan inovasi dengan mencari sumber alternatif pembiayaan.

Sehingga bukan hanya kepentingan pemerintah yang mendapat keuntungan tapi juga dengan kepentingan publik lainnya.

“Kalau sampai hari ini ada kepala daerah dalam kerjanya yang sudah dianggap tidak sukses, maka tidak perlu heran Mendagri bisa saja mengganti dengan yang lain,”

“Sudah ada beberapa kepala daerah yang diganti dengan orang-orang yang cakap,” pungkasnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Pengelolaan Keuangan Tidak Tepat Jadi Penyebab Gaji ASN Terlambat Dibayar, https://aceh.tribunnews.com/2024/01/11/pengelolaan-keuangan-tidak-tepat-jadi-penyebab-gaji-asn-terlambat-dibayar?page=2.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail