ACEH TENGAH – Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dituding kembali melupakan Gayo, pasalnya Proyek Strategis Nasional (PSN) dan proyek strategis lainnya yang diusulkan Gubernur tidak menyentuh wilayah Gayo.
Aktivis Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Gayo, Waladan Yoga mengatakan dalam surat yang ditandatangani Gubernur Irwandi Yusuf yang ditujukan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak ada satupun program Strategis Nasional yang menyentuh wilayah Gayo.
Diketahui Proyek Strategis Nasional (PSN) dan program strategis lainya yang diusulkan Irwandi Yusuf diantaranya, pembangunan waduk di Pidie, pembangunan jalan rol di wilayah pesisir Aceh, pembangunan terowongan di wilayah pesisir, pembangunan tanggul di Singkil dan pembangunan drainase di Pidie.
“Kenapa Irwandi Yusuf tidak mengusulkan Program Strategis Nasional itu masuk ke wilayah Gayo, apa pertimbangan beliau sehingga hanya kawasan pesisir saja yang menerima manfaat program PSN tersebut, apakah ini murni arahan dari pemerintah pusat atau Irwandinya yang tidak tegas dan lupa terhadap kebutuhan pembangunan di Gayo,” ujar Waladan yang juga aktivis Gayo Merdeka itu.
Menurutnya, jika dibandingkan infrastruktur di kawasan pesisir dan infrastruktur di kawasan pegunungan (Gayo) kawasan pesisir jauh lebih bagus dan modern infrastrukturnya. Dan kali ini wilayah pesisir kembali akan mendapatkan Proyek Strategis Nasional yang sudah diamini pemerintah pusat.
“Apakah Irwandi Yusuf tidak terbesit atau terbayang sedikitpun untuk mengusulkan Proyek Strategis Nasional masuk ke Wilayah Gayo? harusnya sebagai Gubernur Aceh beliau wajib memprioritaskan wilayah Gayo. Tentu kita tidak ingin mengungkit jasa masyarakat Gayo terhadap beliau,” sebut Waladan dalam rilisnya kepada AJNN,Senin (11/9).
Dia menilai, untuk memberi rasa adil dan menumbuhkembangkan kawasan Gayo belum ada langkah nyata dari Irwandi Yusuf, setidaknya bisa dilihat dari program yang diusulkan hari ini, Irwandi Yusuf masih berpihak ke wilayah pesisir Aceh.
Kata dia, semua poin yang diusul Gubernur Aceh melalui surat Nomor 050/14803 itu dibutuhkan Gayo, misalnya pembangunan waduk di Pidie, harusnya Gayo yang mendapat prioritas untuk Pembangunan waduk tersebut, karena masih banyak sawah di Gayo yang tidak terairi karena minim fasilitas.
“Kemudian soal pembangunan jalan tol di wilayah pesisir Aceh, harusnya Gayo juga mendapat porsi untuk pembangunan jalan tol, jalan yang menghubungkan Aceh Tengah-Bireun sepanjang 100 KM sudah sangat tidak layak, rawan longsor dan macet serta badan jalan yang sempit, kemudian jalan KKA yang menghubungkan Bener Meriah – Lhoksemawe sepanjang 70 KM kondisi jalan sudah mulai rusak, rawan longsor dan dihari tertentu macet yang sangat parah,” sebutnya.
Kata dia, pembangun terowongan di Wilayah pesisir, harusnya juga dibangun di wilayah Gayo, jalan-jalan di Gayo sangat berkelok, tanjakan dan penurunan yang curam rawan terjadi kecelakaan harus ada terobosan dengan pembangunan terowongan.
“Pembangunan drainase di Pidie harusnya drainase yang bagus dan modern juga harus dibangun di Wilayah Gayo, setiap musim hujan di Gayo sudah mulai kebanjiran karena drainasennya tidak layak,” ulasnya.
Waladan mempetanyakan, jika Pemerintah Pusat sudah ada niat untuk membantu percepatan pembangunan di wilayah Aceh kenapa Gayo tidak diprioritaskan Gubernur Irwandi Yusuf? apa sebenarnya yang melatari kebijakan Gubernur Aceh hari ini, kenapa wilayah pesisir yang diprioritaskan?
“Dari semua poin Proyek Strategis Nasional yang disampaikan Irwandi Yusuf tak satupun Proyek Strategis Nasional yang masuk ke Wilayah Gayo. Padahal Gayo sangat butuh akselarasi pembangunan, ini benar-benar tidak adil. Harusnya Gubernur Aceh Irwandi Yusuf bisa bijak dan adil dalam membagi usulan pembangunan, tidak selalu berpihak ke Wilayah Pesisir,” sebut Waladan
Sumber : AJNN