BANDA ACEH – Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh Askhalani mendapatkan undangan menjadi pemateri ke Papua. Askhalani dalam acara yang akan berlangsung di HOM Premiere Abepura, Rabu (30/11), akan berbicara tentang keberhasilan advokasi moratorium pertambangan dan sawit di Aceh.
Askhalani mengatakan ada tiga lembaga yang diundang dalam acara tersebut untuk memaparkan keberhasilan advokasi. Yakni GeRAK Aceh, FWI dan JATAM. Untuk FWI akan berbicara tentang keterbukaan informasi publik di KLHK, sementara JATAM berbicara tentang membangun gerakan perempuan dalam advokasi tambang.
“Kalau saya dari Aceh berbicara advokasi moratorium Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan perkebunan sawit. Saya diminta berbagi pengalaman bagaimana pendekatan ekonomi politik bisa efektif untuk mendorong moratorium tambang dan sawit,” kata Askhalani kepada AJNN, Selasa (29/11) yang mengaku baru saja tiba di Papua.
Dalam acara tersebut, kata Askhalani akan dihadiri para pihak dari Provinsi Papua dan Papua Barat, baik dari kalangan pemerintah, anggota dewan, MRP, akademisi, organisasi masyarakat sipil, organisasi perempuan, lembaga masyarakat adat, tokoh-tokoh agama dan media massa.
“Semoga acara ini bisa berbagi ilmu dengan masyarakat Papua dan Papua Barat tentang pengalaman kami melakukan advokasi tentang pertambangan dan sawit, sehingga Gubernur Aceh mau mengeluarkan peraturan gubernur (Pergub) tentang moratorium tambang dan sawit,” jelas Askhalani.
|AJNN